Bidadari untuk Dewa

Novel terbaru Asma Nadia yang merupakan novel ke-54 ini mengangkat kisah nyata dari lika-liku kehidupan pasangan muda, mulai dari masalah hutang, pelajaran bisnis, ujian wanita, persahabatan hingga pengalaman nyaris kehilangan nyawa.

Ya, kisah ini merupakan kisah dari kehidupan seorang pebisnis muda yang bernama Dewa Eka Prayoga. Kang Dewa, demikian biasa ia dipanggil oleh para sahabat, murid dan kenalan-kenalannya. Kang Dewa merupakan satu dari sekian sosok pemuda yang perjalanan hidupnya sangat fenomenal dan dipenuhi dengan banyak nyaris layaknya permainan hidup dan mati, Russian Roulette.

Bayangkan saja, diusianya yang masih sangat muda, belum genap 20 tahun, dia sudah mampu menghasilkan uang 1 miliar. Tak lama berselang ia pun harus terjerembab dalam masalah hutang piutang sebesar 7,7 miliar akibat dikhianati oleh rekan bisnisnya, hingga harus menelan caci maki, hujatan, bahkan ancaman dari para investor yang sudah menanamkan modal padanya. Tapi kemudian berkat keteguhan dan kekuatan yang ada pada dirinya, Kang Dewa berhasil bangkit dari keterpurukan. Belum lama berselang dalam proses kebangkitannya itu, Kang Dewa pun harus menghadapi ujian kembali berupa serangan penyakit mematikan bernama GBS (Guillain Barre Syndrome), yang hampir saja merenggut nyawanya.

Di ujung ujian yang hampir memadamkan seluruh pertahanannya, dia bangkit berjuang layaknya sesosok Hercules yang mengamuk akibat pengkhianatan. Akan tetapi bukan kemarahan berupa kutukan ataupun mantra mematikan yang dikeluarkannya, melainkan semangat dan kekuatan sujud dan penyerahan diri secara total kepada Yang Maha Kuasa. Semangat agar bisa tegak dan taubat yang sungguh-sungguh kepada Allah SWT.
Dunia dan kehidupan tentunya secara terang mengajarkan banyak hal kepada kita. Persoalannya ada pada diri kita, bagaimana mampu memaknai dan menangkap peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai sebuah pelajaran. Tidak penting apakah peristiwa itu remeh ataupun besar, akan tetapi jauh lebih penting bagaimana menyikapi ujian yang kita alami tersebut. Peristiwa buruk yang dialami orang lain, sungguh dapat menjadi sebuah pelajaran yang berharga agar tidak terjadi pada diri kita.

Buku

Share

Like

G+

Tweet

Tweet

Related Posts